tentang hujan

Sudah dua hari ini kota Denpasar diguyur hujan yang cukup lebat. Angin kencang pun menemani hujan yang menurunkan temperatur yang akhir-akhir ini cukup tinggi. Kegerahan serasa hilang ditelan dingin dan sejuknya hujan.
Aku bersyukur, Tuhan tahu saat yang tepat untuk menurunkan hujan dan menongolkan matahari. Meskipun dunia ini berteriak-teriak bahwa iklim bumi ini sudah semakin kacau balau dan tak terkontrol akibat global warming dan lubang ozone yang menganga, aku tetap percaya bahwa hujan dan sinar matahari semua itu ada di dalam kedaulatan Tuhan yang Maha Esa.

Lebatnya hujan tetap punya efek samping. Di rumahku, contohnya, di luar hujan, di dalam pun ada hujan. Kebocoran di beberapa tempat tak terelakkan, apalagi di salah satu sudut kamarku, sudah seperti keran bocor saja. Tapi ya sudahlah, toh kita manusia sudah diberi hujan secara cuma-cuma.
Udara dingin begini, aku jadi ingat dia. Aku kangen... pelukannya tiada duanya. *blush*

Comments

  1. Iya sher... skrg lagi musim deres-deresnya ujan... barusan dpt kabar dari temen di malang juga lagi cuaca buruk disana... aduw...

    Wah, saya komentator nomor satu... harus dapet hadiah dari bu guru :D

    ReplyDelete
  2. beuh.. iya nih, di Bandung jg lagi ujan-ujan gitu.. tp untungnya gapake embel-embel angin keceng begono.. jadi banyak yg sakit.. :(

    ReplyDelete
  3. iya, disini jg sering ujan... :D :D

    Katanya musim ujan sampe april ya?? Lama jg...

    Tapi klo pas mendung enak sih... :D

    ReplyDelete
  4. waaa, lagi liburan di rumah yaa, asyik dong.

    hujan lagi, di Jakarta sudah seminggu belum hujan lagi, padahal kemarin aja banjir bandang... memang global warming ini cukup bikin cuaca jadi aneh.

    met liburan dan met kangen..he.he..

    ReplyDelete
  5. Ujan emang bikin nelongso!! :)

    Nie, email ke aku donk.
    synsagi@yahoo.com

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Happy Birthday, Hans

6 more days....

Back from business!